Eka Saputra: Belajar Bahasa Inggris karena malu hingga meraih nilai TOEIC 970.
Gede Eka Saputra, asal dari Kubutambahan mungkin banyak orang yang belum mengenal siswa berprestasi ini. Saat ini ia duduk di kelas 12 Perhotelan 4 SMKN 1 Kubutambahan . Ia seorang anak yang tidak terlalu banyak bergaul namun secara kinestetik terutama dalam hal bahasa inggris ia tidak diragukan lagi. Terbukti saat mengikuti Test of English for International Communication (TOEIC), ia mampu meraih nilai 970 .
Ia mampu menjawab 187 soal dari 200 soal yang terdiri atas tes Listening 100 dan reading 100.
Saat di wawancarai, siswa yang akrab di panggil eka merasa berbahagia ia bisa menyelesaikan tes itu dengan baik.
“Astungkara bisa memberikan hal positif untuk sekolah. Hal ini juga untuk ruang saya belajar karena saya masih banyak hal yang harus saya pelajari. “
Ada cerita menarik tentang awal ia termotivasi belajar bahasa inggris. Eka termotivasi ingin bisa menguasai bahasa inggris karena rasa malu. Malu karena apa?
Malu karena tidak bisa menjawab ketika diajak berbicara oleh klien ayahnya yang seorang bule.
Ketika itu, ia masih duduk di sekolah dasar ikut ayahnya yang bekerja dibidang IT dan elektronik memasang cctv di sebuah villa. Saat itu, pemilik villa menyapa dan bertanya menggunakan bahasa inggris. Eka tidak bisa menjawab. Ia hanya senyum-senyum saja. Di balik senyum itu ada rasa malu sekaligus rasa jengah ingin bisa berbahasa inggris.
Dari kejadian itu, ia memacu diri untuk belajar bahasa inggris. Ia belajar dari game, komik berbahasa inggris, mendengar bule berb
erpengaruh saat PKL. Saat PKL, ia sangat siap melayani tamu bule yang menginap di hotel tempatnya PKL.
icara aktif. Jika ia tidak paham, gurunya adalah google translate atau bertanya kepada sang ayah. Dari usaha itu akhirnya, ia bisa berbahasa inggris baik secara pasif maupun aktif.
Sehingga, hal ini sangat bIa juga merasa senang diberikan kesempatan oleh sekolah untuk mengikuti tes TOEIC sehingga bisa membuktikan kemampuannya dalam bidang bahasa inggris. Ia juga berterima kasih kepada bapak/ibu guru pembina di perhotelan serta motivasi dari guru BK sehingga bisa meraih prestasi sampai seperti sekarang